Tampilkan postingan dengan label social entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label social entrepreneur. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Maret 2013

Wirausaha Sosial, Apa itu?




Belakangan muncul wacana tentang “wirausaha sosial” dan menimbulkan tanda tanya, apa yang dimaksudkan dengan itu. Selama ini istilah wirausaha (entrepreneur) dikaitkan dengan bisnis. Biasanya berkenaan dengan usaha ekonomis yang mandiri. Peran wirausaha digambarkan sebagai orang yang secara kreatif dan mandiri dapat mengatasi masalah ekonomis tertentu dengan maksud untuk mendapat keuntungan pribadi. Entah dengan memproduksi barang atau jasa, entah sebagai penyalur barang atau jasa. Kreativitas menjadi kekuatan pokoknya. Tetapi ketika perusahaan-perusahaan mengalami kebuntuan usaha, manajemen perusahaan juga berusaha menumbuhkan kreativitas dari dalam perusahaannya. Maka digalakkanlah timbulnya semacam wirausaha, namun bukan orang yang mandiri, melainkan para staf yang ada di dalam  perusahaan dan tergantung pada perusahaan. Mereka diharapkan seperti para wirausaha (entrepreneur) di luar sana, dapat menghasilkan ide-ide kreatif, inovasi-inovasi cemerlang, yang dapat mengantar perusahaan melakukan terobosan atau “breakthrough” dalam prestasi ekonomis mereka yang stagnan. Jenis “wirausaha internal perusahaan” ini disebut “intrapreneur”.

Wirausaha digambarkan mempunyai cara berpikir yang tidak biasa, “out of the box”, wawasan dan cara memandang yang berbeda. Karena itu lalu mempunyai penjelasan yang lain, berupa gagasan baru, untuk memecahkan masalah yang biasa. Kendati wawasan dan gagasannya tidak diterima umum (karena tidak lazim), namun ia berani menanggung risiko secara pribadi, dan berusaha keras untuk mewujudnyatakan gagasan barunya itu. Maka wirausaha (entrepreneur) berbeda dengan “intrapreneur” perusahaan dalam soal menanggung risiko. Sebab intrapreneur melaksanakan ide-idenya hanya setelah pihak perusahaannya bersedia menanggung risiko bisnisnya. Intrapreneur tidak menanggung risiko kegagalan gagasan bisnisnya secara pribadi.


Bagaimana dengan Wirausaha Sosial?