Belakangan muncul wacana tentang “wirausaha sosial”
dan menimbulkan tanda tanya, apa yang dimaksudkan dengan itu. Selama ini
istilah wirausaha (entrepreneur) dikaitkan dengan bisnis. Biasanya berkenaan
dengan usaha ekonomis yang mandiri. Peran wirausaha digambarkan sebagai orang
yang secara kreatif dan mandiri dapat mengatasi masalah ekonomis tertentu
dengan maksud untuk mendapat keuntungan pribadi. Entah dengan memproduksi
barang atau jasa, entah sebagai penyalur barang atau jasa. Kreativitas menjadi
kekuatan pokoknya. Tetapi ketika perusahaan-perusahaan mengalami kebuntuan
usaha, manajemen perusahaan juga berusaha menumbuhkan kreativitas dari dalam
perusahaannya. Maka digalakkanlah timbulnya semacam wirausaha, namun bukan
orang yang mandiri, melainkan para staf yang ada di dalam perusahaan dan tergantung pada perusahaan.
Mereka diharapkan seperti para wirausaha (entrepreneur) di luar sana, dapat menghasilkan
ide-ide kreatif, inovasi-inovasi cemerlang, yang dapat mengantar perusahaan
melakukan terobosan atau “breakthrough” dalam prestasi ekonomis mereka yang
stagnan. Jenis “wirausaha internal perusahaan” ini disebut “intrapreneur”.
Wirausaha digambarkan mempunyai cara berpikir yang
tidak biasa, “out of the box”, wawasan dan cara memandang yang berbeda. Karena
itu lalu mempunyai penjelasan yang lain, berupa gagasan baru, untuk memecahkan
masalah yang biasa. Kendati wawasan dan gagasannya tidak diterima umum (karena
tidak lazim), namun ia berani menanggung risiko secara pribadi, dan berusaha keras
untuk mewujudnyatakan gagasan barunya itu. Maka wirausaha (entrepreneur)
berbeda dengan “intrapreneur” perusahaan dalam soal menanggung risiko. Sebab
intrapreneur melaksanakan ide-idenya hanya setelah pihak perusahaannya bersedia
menanggung risiko bisnisnya. Intrapreneur tidak menanggung risiko kegagalan
gagasan bisnisnya secara pribadi.
Bagaimana dengan Wirausaha Sosial?
Tesis dasarnya
menurut J. Gregory Dees adalah bahwa “Masalah-masalah sosial semakin kompleks, dan
tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan-pendekatan biasa lagi. Lorong-lorong
baru ke arah perbaikan sosial memerlukan peran para wirausaha sosial”. Di sini “wirausaha”
dilepaskan dari dimensi pengejaran keuntungan pribadi, tetapi digambarkan
sebagai orang-orang yang kreatif dapat menghasilkan ide-ide baru, punya
dedikasi tinggi, berani ambil risiko pribadi, dalam rangka melaksanakan
ide-idenya yang berhubungan dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat umum.
Dees menggambarkan para wirausaha sosial memainkan peran sebagai penggerak
perubahan sosial dengan melakukan kegiatan tertentu, memahami peluang-peluan,
melancarkan pembaruan-pembaruan, bekerja keras oleh dorongan idealismenya tanpa
terkendala oleh sumberdaya yang ada padanya, dan menunjukkan kesediaan menerima
gugatan (akuntabilitas).
Jika tolok ukur keberhasilan wirausaha bisnis adalah
terwujudnya per-usaha-an yang ternyata dapat hidup dan terus berkembang, tolok
ukur keberhasilan wirausaha sosial adalah berubahnya dinamika dan sistem sosial
yang selama ini menimbulkan masalah dan memelihara (membiarkan saja) masalah
itu berkembang (Alvord/Brown/Letts). Berhasil mengantar komunitas atau
masyarakat tertentu keluar dari semacam status-quo dalam persoalan-persoalan
sosial di antara para warganya.
Ada yang berkenan melanjutkan renungan ini dengan
tambahan-tambahan?
Silakan….. Semoga gagasan-gagasan kita dapat
mewujudkan hidup yang lebih baik….
Wirausaha sosial memang tidak cari untung. Tapi ia dan keluarganya serta para relawan yang bekerja bersama dia, hidup dari apa yang dilakukannya. Untuk itu ia mendapat dukungan para sponsor/donor. Bukan untuk seterusnya, melainkan sampai lembaga perubahan sosial yang dirintisnya berjalan dan diterima masyarakat sebagai sumber manfaat dan diakui sebagai aset sosial. Dengan kata lain, menjadi modal sosial.
BalasHapusDengan modal sosial yang terbentuk, dengan kapasitas kreativitas yang diharapkan bertambah besar karena wawasan yang makin luas dan pengalaman yang makin matang, para wirausaha sosial memungkinkan lembaga perubahan sosialnya berkelanjutan (sustainable) karena mampu menghasilkan pendapatan sendiri (self-generated revenue) dan mengurangi ketergantungan pada sponsor/donor. Maka di samping kreatif, wirausaha sosial juga dituntut mampu memanajemeni dan mengembangkan modal sosial secara efektif dan efisien.
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
BalasHapusTerimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D