Tampilkan postingan dengan label strategical approaches. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label strategical approaches. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Maret 2013

Pendidikan Penyadaran Rakyat

LSM CINDELARAS PARITRANA secara metodis selama 14 tahun terakhir, telah mempergunakan 3 (tiga) alat penyadaran dan pengorganisasian rakyat, yakni: Community Organising through Participatory Action Research (CO-PAR), Peasants’ Rights Participatory Education for A Community-Based Rural Empowerment (PERPEC) dan Local Leadership Training (LOLET). Pada tahun pertama 1998/ 1999, CINDELARAS PARITRANA mulai merintis jaringan kerja dengan masyarakat desa, khususnya di tiga dusun di Kelurahan Sumberarum, Moyudan, Sleman, yang kemudian dikenal secara berkelompok karena disatukan oleh sebuah program sebagai komunitas Lo-Rejo. Pada tahun-tahun selanjutnya, pergulatan dan perjuangan masyarakat pedesaan, khususnya petani gurem, yang menjadi fokus perhatian CINDELARAS PARITRANA berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan. Banyak hal yang dapat dipelajari dari sikap hidup dan kesederhanaan berpikir para petani kecil di daerah tersebut. Kepasrahan menerima keadaan sekaligus keluh-kesah ketak-berdayaannya, menggugah tekad CINDELARAS PARITRANA untuk menjadi teman seperjalanan dalam usaha mereka membebaskan diri dari berbagai belenggu sosial ekonomi.

Untuk memulai program pembebasan tersebut, pada permulaannya CINDELARAS PARITRANA mengandalkan pada modal yang sangat kecil dan tak stabil, yakni tenaga pikiran serta dana sendiri yang berasal dari gaji dosen dan sisa fee penelitian. Pada tahun kedua, CINDELARAS PARITRANA melakukan program Community Organising through Participatory Action Research (CO-PAR) di komunitas Lo-Rejo dengan dukungan moral dan dana dari Catholic Committee contre la Faim et pour la Developpement (CCFD), Paris, Perancis. Dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pekerjaan serta komunitas yang minta difasilitasi, mulai tahun 2002 atau tahun keempat eksistensinya, CINDELARAS PARITRANA melakukan pendidikan penyadaran kaum tani tentang pelaksanaan dan perjuangan hak-hak asasi mereka dengan program Peasants’ Rights Participatory Education for A Community-Based Rural Empowerment (PERPEC) dan Local Leadership Training (LOLET). Untuk itu CINDELARAS PARITRANA mendapatkan dukungan moral dan dana dari Development and Peace (DNP), Montreal, Canada.

Dalam kaitannya dengan kebijakan Pemerintah, masyarakat desa, termasuk para petani dampingan CINDELARAS PARITRANA tak mampu bersikap kritis terhadap berbagai bentuk program pembangunan model top-down yang didikte Pemerintah. Masyarakat hanya diposisikan sebagai obyek pembangunan, bukan sebagai mitra sejajar. Selain itu, globalisasi yang mewujud dalam citra “modernisasi” sudah cukup lama merambah dan merasuki hampir segala aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat di wilayah pedesaan. Saat ini mereka sadar bahwa globalisasi, yang bahkan difasilitasi oleh pemerintah telah menjajah mereka. Mereka belum merasakan arti kemerdekaan di tanah mereka sendiri.

Di sisi lain, budaya instant yang merasuki jiwa masyarakat terasa sekali menggusur nilai-nilai luhur budaya nenek moyang seperti “nek arep ngundhuh, yo melu nandur” (bila ingin ikut memanen, ya ikutlah menanam) dan ”ilmu iku kelakone kanthi laku” (ilmu itu bisa terlaksana dengan bertindak), sehingga semakin menjauhkan diri dari lokalitas budaya bangsa. Semua berpacu dengan kecepatan mengeksploitasi alam, mengejar keinginan dan nafsu lahir. Masyarakat desa sudah terlalu jauh dibawa pada arus pasar bebas yang mematikan daya tawar masyarakat pada umumnya. Guna membangun penyadaran masyarakat, khususnya kaum petani gurem dan keluarganya di pedesaan terhadap kekuatan yang menindas, memperbodoh dan akhirnya mempermiskinnya selama ini, seraya menimbulkan semangat dan gairah membangun model alternatif pro kebutuhan mereka, CINDELARAS PARITRANA melakukan program-program penyadaran dan pemberdayaan masyarakat.

SEMAI (Social, Ecological-economic, Management Institute)




Mulanya merupakan pengawal intelektual Cindelaras Paritrana, diselenggarakan sebagai Lembaga Konsultasi, Riset dan Training dan diberinama “Vehiclos”, diinisiasi dan dimotori salah satu pendiri. Wahana ini kemudian diberi nama baru dan vitalitas baru sebagai “SEMAI” (Social, Ecological-economic, Management Institute).

Dengan dukungan staf peneliti dan trainer yang handal dan memiliki jam terbang yang tinggi, SEMAI bergerak dalam bidang Konsultasi, Pendidikan, dan Penelitian sosial, ekologis, ekonomi, dan manajemen komunitas lokal, untuk melahirkan dan membimbing para pekerja atau institusi sosial, kemanusiaan maupun pelaku bisnis mendirikan serta menumbuh kembangkan inisitatif-inisiatif kewirausahaan sosial ekologis, serta pengembangan komunitas lokal.

Tanpa mengarus-utamakan aspek sosial ekologis yang adil, damai, sejahtera, dan menghormati hak-hak para pemangku kepentingan secara seimbang, sustainabilitas lembaga maupun makhluk manusia dan alam sekitarnya niscaya tidak akan tercapai. Sistem politik di Indonesia sudah bersiat demokrasi penuh; tidak ada lagi pemerintah otoriter maupun semi-diktator yang harus dimusuhi dan dirobohkan serta diganti; tantangan kita selanjutnya adalah bagaimana ikut menjadikan demokrasi berfaedah untuk menciptakan perdamaian, kesejahteraan dan keadilan bagi semua penduduknya.

Untuk membantu melancarkan itu semua, khususnya dari segi konsep teori, ketrampilan dan pengalaman manajerial, SEMAI menjalankan mandatnya, seraya serta tetap mengawal LSM Cindelaras Paritrana meniti jalan yang benar.

Alamat : Padepokan Cindelaras, Jln. Pangkur no. 19,
Ganjuran, Manukan, Condongcatur,
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta, 55283, Indonesia.
Ph.: +62 274 889611 dan Ph/fax.: +62 274 889612
Email:  lembagasemai@gmail.com