Strategi Mengatasi Transisi

Sumbangan Seorang Teman.

Segala sesuatu berubah. Usaha apapun bentuknya, apa pun orientasinya, laba ataupun sosial nir-laba, juga mengalami perubahan. Seorang mitra konsultan yang sudah mendampingi ratusan perusahaan, organisasi dan lembaga menyatakan: Sesuatu organisasi tak mungkin menghindar dari keharusan menghadapi dan menyiasati timbulnya beberapa masa dan langkah perubahan, atau peralihan, atau transisi, dalam setiap tahunnya. Ada sementara perubahan atau peralihan yang sangat menentukan keberhasilan, yang lain memacu kinerja, sedang sebagian melemahkan organisasi di semua lini. Bahkan membuat bangkrut. Maka para pemimpin perlu belajar bagaimana melewati masa dan tantangan perubahan atau peralihan ini, berani memotong tali yang menghela dampak negatif perubahan atau peralihan di dalam organisasi, dan menghargai nilai nyata hasil keputusan yang mungkin drastis, berat dan menyakitkan. Seumpama pohon yang harus dipangkas bersih dahan, ranting, daun bahkan batangnya, agar bertumbuh lebih sehat dan berbuah. Keberhasilan dalam melewati peralihan ini niscaya memberi kontribusi pada kemajuan usaha atau organisasi.

Seorang wirausahawan berkisah: “Setelah lima tahun menjadi pemimpin perusahaan, saya belajar langsung dari pengalaman, memahami beberapa kunci keberhasilan melewati masa transisi.” 

Berikut ini adalah kesimpulan dari beberapa kunci yang dikatakannya; semoga dapat dimanfaatkan untuk bekal melewati masa transisi yang kritis.

• Rumuskan Hakekat Peralihannya – Terperosok sendiri atau dijatuhkan pihak lain ke dalam situasi peralihan adalah sama-sama bencana yang sudah siap menunggu dalam perjalanan hidup usaha apa pun. Peralihan yang diatasi dengan berhasil akan mengarah kepada tujuan yang jelas. Peralihan bukanlah terjadi sebagai sekedar peralihan – terlalu tinggi biayanya untuk hal semacam itu. Buatlah keputusan yang sebenarnya berat. Sudh dikatakan di atas: Seumpama pohon yang harus dipangkas bersih dahan, ranting, daun bahkan batangnya, agar bertumbuh lebih sehat dan berbuah. Lalu secara proaktif kelola proses peralihan dalam usaha anda. Hitung biayanya untuk mengambil keputusan itu, tetapi perjelas dulu gambaran perbandingannya jika keputusan itu berhasil nanti. 
• Susun suatu rencana – membiarkan suatu situasi peralihan bergulir sendiri bukanlah suatu strategi. Tapi sikap fatalis menunggu kekalahan. Semacam itu adalah situasi terseret arus yang tidak jelas arah juntrungannya. Maka tetapkan jadwal dan pendekatan anda.  Tunjuk orang kepercayaan anda (tentu saja yang dinilai sungguh punya kapasitas yang relevan) untuk memikul tanggungjawab mengatasi situasi peralihan, atau ambil tanggungjawab itu bagi diri anda sendiri.  Tetapkan tahapan-tahapan kemajuan yang harus dicapai.
• Jangan lama-lama terseret arus – ambil keputusan dan bersikaplah agresif. Masa transisi yang berlangsung lama semakin mencelakakan. Semua proses menjadi lambat, terjadi kebingungan, dan hasilnya adalah kasak-kusuk busuk di sana sini dan semua daya kekuatan menjadi sangat lemah. Peralihan yang terburu-buru juga tidak baik. Yang baik adalah jangan terlalu telat “menunggang arus perubahan” ketika masih ada sumber daya yang bisa digunakan untuk leverage (daya tuas/ungkit) untuk bergerak maju.  Sangat banyak orang takut meloncat “menunggangi punggung ombak peralihan” dan berselancar, untuk maju menuju titik akhirnya; orang lebih suka bertahan “bergelantung pada satu tonggak penahan” (yang diharapkan kuat, tetapi sering kenyataannya tidak begitu). Sikap ini memecah fokus perhatian di antara masa lalu dan masa depan. Arahkan pandangan anda ke depan saja, dan bergeraklah sesuai visi anda di sana. Lebih baik segera menemui kegagalan nyata ketimbang berlama-lama tersiksa seretan arus dan toh gagal juga. Terlalu banyak ruginya. 
• Tetaplah fleksibel – Nilainya terdapat dalam proses perencanaan, bukan pada rencana yang sudah jadi dan dijadikan harga mati.  Selagi anda bernavigasi mengarungi masa peralihan, tetaplah bersikap terbuka, perbaiki strategi, ganti taktik yang tidak tepat, bergeraklah maju. Semuanya akan memberikan pelajaran yang berharga. Jangan takut melakukan perubahan. 
• Rayakan setiap kemenangan – Masa peralihan adalah masa yang membingungkan, maka usahakan untuk tetap memelihara komunikasi yang menunjukkan setiap kemenangan dalam melakukan langkah-langkah kecil. Tunjukkan terus langkah selanjutnya dalam rencana anda dan arah yang akan dituju. Beritahukan kepada semua staf posisi kemajuan yang berhasil diraih di dalam proses peralihan itu, dan sejauh apa jarak yang tersisa, yang masih harus ditempuh menuju keberhasilan mengarungi peralihan. Pastikan bahwa semua akan tahu, kapan peralihan sudah bisa dilalui dengan selamat. 

Mungkin anda mengetahui kunci-kunci keberhasilan lainnya dalam mengatasi masa peralihan. Mungkin ada kisah yang baik mengenai peralihan, entah yang dapat diselesaikan dengan baik ataupun yang gagal, yang dapat memberikan pelajaran yang berharga?

Marilah berbagi…