Konservasi tanah dan air di Lahan Kering

Lahan kering di Indonesia sekitar 75 juta ha. Lahan kering tidak begitu produktif oleh karena lemahnya teknologi pengelolaan lahan kering. Malahan dikhawatirkan situasi lahan2 kering memburuk semakin kritis. Erosi, kekurangan air dan kahat unsur hara adalah masalah yang paling serius di daerah lahan kering.

Konservasi tanah dan air merupakan cara konvensional masih diandalkan untuk menanggulangi masalah di atas. Tiga metode lain untuk konservasi tanah dan air meliputi metode fisik dengan pengolahan tanah, metode vegetatif dengan memanfaatkan vegetasi dan tanaman yang dapat menangkal erosi dan menahan air, serta metode kimia yaitu memanfaatkan bahan-bahan kimia untuk mengawetkan tanah.

Konservasi Tanah menurut teori adalah pengalokasian setiap bidang tanah untuk penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut, dan memperlakukkan tanah sesuai dengan syarat-syarat yang tidak menimbulkan kerusakan tanah. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai ekologi masing-masing tanah. Sedangkan konservasi Air menurut adalah upaya melakukan penyimpanan air secara maksimal pada musim penghujan dan mengatur pemanfaatannya secara efisien pada musim kemarau. Konservasi tanah dan konservasi air seharusnya berjalan seiring atau bersamaan, krtika melakukan tindakan konservasi tanah sekaligus juga dilakukan tindakan konservasi air. Dengan konservasi tanah dan air di lahan kering diharapkan laju erosi dapat ditekan dan air tersedia sepanjang tahun sehaingga mampu meningkatkan produktivitas tanah.

Daerah lahan kering biasanya menerima curah hujan yang relatif rendah dan intensitas hujan rendah pula. Maka di situ tanaman sulit tumbuh dan berkembang. Padahal tanaman adalah media penahan agar butiran air hujan tidak langsung berbentur dengan tanah. Benturan langsung air pada permukaan tanah menyebabkan tanah terurai dan gampang dibawa oleh air lari di permukaan dan menyebabkan tergerusnya permukaan tanah atau erosi. Pemanfaatan vegetasi yang cocok untuk konservasi tanah dan air di lahan kering seperti ekstensifikasi penanaman mangga dan mete, selain dapat menahan benturan air langsung ke permukaan tanah juga berguna sebagai penghambat aliran air lari di permukaan tanah, memperbaiki tekstur tanah, menyerap air ke dalam tanah dan dengan demikian meningkatkan kadar air tanah.