Pertanian Organik

Di masyarakat banyak kita mengenal beberapa jenis pertanian namun klasifikasi tersebuat hanya terdiri dari tiga jenis bentuk pertanian:

1.   Pertanian kimiawi

2.   Pertanian tradisioanal

3.   Pertanian alami

Dalam bentuk pertanian yang banyak digeluti oleh petani saat ini lebih banyak pada jenis pertanian kimiawi, karena semua samgatlanh praktis dan sangat sedikit memakai tenaga manuisia. Pupuk dan insektisida serta peralatan yang lain telah disediakan oleh pabrik sehingga petani lebih bergantung pada pabrik. Sedangkan petani sudah tidak tahu lagi tingkat kesuburan tanah. Semakin hari semakin banyak kebutuhan pupuk dan obat obatan yang dipakai petani guna meningkatkan hasil produksi.

Di daerah pedesaan petani juga sudah berubah cara bercocoktanam. Bahkan makin banyak petani yang sudah berubah dari petani tradisional menjadi petani kimiawi. Namun cara tradisional masih dapat dijumpai. Petani tradisional lebih menggunakan barang atau benda yang masih dapat digunakan oleh alam dalam meningkatkan kesuburan tanah. Cara yang paling mudah dilihat masih banyak petani yang menggunakan kompos atau pupuk kandang  dalam menambah unsur hara tanah. Namun disisi lain dalam peningkatan hasil petani masih bergantung pada pupuk kimiawi. Dalam pemberantasan hama juga masih menggunakan obat hama yang kimia. Tanpa menyadari kalau obat tersebut membunuh hewan dan atau mikroba yang menjadi sahabat petani.

Sebelum manusia mengalami peradaban yang sangat cepat, sebenarnya mereka melakukan pertanian secara alami  yaitu dengan berburu dan meramu. Petani hanya mengambil apa yang mereka butuhkan dalam hidup sehari hari. Sehingga tanaman masih dapat bekerjasama satu sama lain dalam menjaga keseimbangan tanah. Petani lebih mengedepankan kasih sayang sesama mahluk ciptaan Tuhan. Saling memberi dan menerima dalam hidup. Tanaman yang ada mengambil unsur hara dalam tanah hanya sebatas kebutuhan saja, sedang tanaman yang lain juga tidak mengganggu tanaman yang bermanfaat lebih bagi petani. Perjalanan petani yang alami inilah sebenarnya yang disebut pertanian alami.

Penerapan pertanian lebih mengedepankan aspek yang alami dan kembali berserah pada Tuhan. Petani harus sering melihat contoh seperti burung yang kecil. Walaupun burung itu tidak pernah menanam tetapi tiap hari Tuhan selalu memberi makan. Bahkan untuk menghidupi anaknya hanya bergantung pada alam.

Dalam perkembangan pertanian yang dialami petani saat ini banyak ajakan kepada petani untuk kembali menjadi petani alami. Namun dengan semakin tingginya kebutuhan dalam kehidupan sangatlah sulit untuk menngembalikan petani ke cara alami. Dengan menggunakan metode penggabungan pertanian tradisional dan pertanian alami maka petani lebih mudah mengaplikasikan cara bertani yang lebih menguntungkan dan kebih bersahabat dengan alam. Pertanian tersebut lebih lazim dinamakan pertanian organik.

Petani yang lebih menyadari akan kerusakan tanah dan lingkungan lebih mudah diarahkan untuk menjadi petani organik. Keadaan tanah yang semakin keras dan pemakaian pupuk kimia yang semakin tinggi menjadi dasar kesadaran petani untuk berubah. Tanaman semakin hari semakin membutuhkan biaya yang tidak sebanding dengan peningkatan hasil yang diperoleh. Bahkan masih ditambah lagi dengan sulitnya mencari pupuk kimia di took pertanian. Lebih parah lagi makin banyaknya tanaman yang diserang oleh hama tanaman yang makin hari makin banyak jenis penyakit yang baru. Dengan penggunaan obat hama dan penyakit makin menambah tingginya biaya.

Sedangkan untuk menuju pertanian alami membutuhkan keberanian yang sangat ekstrinm bahkan harus dilandasi dengan ilmu pengetahuan yang lebih banyak dan lebih komplit. Karena semua akan berpengaruh pada perubahan hasil yang sangat drastis dalam tahun pertama. Sehingga akan berpengaruh pada kehidupan awal petani yang berkurang penghasilannya.

Mengubah petani ke bentuk yang lebih tradisional memang lebih mudah dan perlu pemahaman yang lebih sedikit. Yang menjadi tantangannya adalah merubah pemikiran tentang penggunaan tenaga yang lebih banyak. Sedangkan petani lebih berpikir praktis dan mudahnya saja. Namun sifat tradisional yang masih tertanam didalam diri petani ampu dengan mudah dikemballikan keaslianya.

Pertanian organik yang telah diaplikasikan pada metode campuran pertanian tradisional dan pertanian alami, merubah keseimbangan dalam kehidupan.  Hewan dan mikrobia yang lama hilang akan kembali secara alami dan bertahap. Penggunaan bahan pestisida organik dan alami lebih diutamakan sehingga mengurangi biaya pengeluaran. Pengunaan pupuk yang melimpah di sekitar petani yang lebih menguntungkan, sehingga pupuk lebih mudah tersedia.